Accent 6"/>
Cara Pemasaran Belut Hasil Budidaya Yang Mudah - Seiring berjalannya waktu, belut yang merupakan
salah satu jenis ikan air tawar ini semakin populer dan banyak diminati oleh
masyarakat, dikarenakan rasanya yang lezat dan kaya akan zat gizi. Banyaknya
akan permintaan belut di pasaran, membuat stok di Negara kita ini sering
kekurangan, padahal di Indonesia ini sudah banyak para pembudidaya belut, namun
ternyata masih belum bisa mencukupi permintaan pasar yang sangat besar.
Dengan adanya permasalahan diatas, jika Anda sedang
mencari peluang untuk berwirausaha, apakah anda akan tinggal diam?
Tentunya tidak kan?, pastinya kita akan melihat
peluang tersebut untuk meraup pundi-pundi rupiah dengan cara menjadi seorang
pembudidaya belut. Untuk membudidayakan belut pun tidaklah susah, belut ini
minim perawatan dan mempunyai daya tahan hidup yangs sangat tinggi.
Pada pertemuan sebelumya, sudah saya bahas secara
rinci tentang bagaimana untuk budidaya belut secara tepat dan menghasilkan,
yang bisa anda simak kembali di “Kiat Sukses Budidaya Belut Untuk SemuaKalangan”. Dengan modal yang simpel dan tidak terlalu membutuhkan banyak biaya,
budidaya belut ini mempunyai hasil yang sangat menjanjikan, tergantung dari
jumlah belut dan besarnya kolam yang anda buat. Jika anda mempunyai bibit belut
yang cukup banyak dan mempunyai kolam yang mumpuni, maka semakin banyak pula
hasil yang bisa anda dapatkan.
Pasti anda akan berfikir, jika sudah membudidayakan
belut, bagaimana nantinya untuk memasarkan hasil panen belut tersebut, siapakah
yang mau membeli belut kita?, dan beragam pertanyaan tentang bagaimana pemasaran belut yang muncul di benak
pikiran anda para pembudidaya belut. Jangan khawatir dan bingung untuk menjual
hasil panen belut anda, karena belut sangat diminati di pasaran, dan belut ini
tergolong sangat mudah dalam pemasaran. Anda dapat memasarkan atau menjual
hasil panen belut ini ke para tengkulak, atau bisa langsung dijual kepada para
pedagang kecil untuk partai kecil.
Berdasarkan referensi yang saya dapatkan, di Kota
Jakarta saja konsumsi belut mencapai sekitar 20 ton perhari, dan di Kota
Yogyakarta sendiri lebih besar lagi kebutuhan akan konsumsi belutnya, yaitu
sekitar 30 ton per harinya, itu baru kebutuhan untuk industri pengolahan belut,
belum lagi kebutuhan untuk konsumsi rumah tangga atau masyarakat biasa. Anda
bisa membayangkan, besarnya kebutuhan akan konsumsi belut di dua kota tersebut.
Sama halnya dengan kota-kota besar di Negara kita, dalam satu harinya paling
tidak kebutuhan akan belut minimal 5 ton perhari.
Maka dari itu dengan adanya kebutuhan akan konsumsi
belut yang sangat tinggi tersebut, anda tidak usah khawatir akan bagaimana
pemasaran hasil panen budidaya belut nantinya. Intinya, pemasaran belut di
Negara kita tercinta ini tergolong sangat mudah.
Berikut adalah beberapa hal yang mempengaruhi
semakin melonjaknya permintaan belut:
Pasar Ekspor Belut dari Indonesia
Selain permintaan dalam negeri sendiri, banyaknya
permintaan belut dari luar juga yang terkadang kita sering tidak dapat memenuhi
permintaan. Indonesia merupakan penghasil belut terbanyak baik yang dihasilkan
dari budidaya maupun dari penangkapan di alam. Tujuan ekspot belut dari
Indonesia adalah China, Hongkong, Jepang, Singapura, Taiwan, Korea dan
Thailand.
Berdasarkan data yang saya dapatkan, di tahun 2008
sendiri ekspor belut keluar negeri tercatat sebanyak 2.676 ton belut, dengan
patokan jumlah ekspor dari tahun 2008 tersebut, bisa disimpulkan kemungkinan pada
saat ini negara kita bisa mengekspor dengan jumlah 2 kali lipatnya. Sedangkan
negara China merupakan tujuan ekspor terbanyak.
Jika diatas
adalah peluang belut yang di ekspor sekarang saya akan mengungkap data
pemasaran belut di dalam Negeri, di Indonesia sendiri juga sudah tersedia
berbagai olahan belut, dan hal ini tentunya juga mempengaruhi permintaan stok
belut yang harus mencukupi di Indonesia. Data ini adalah seperti Kota Jakarta
yang telah membutuhkan 20 ton per hari dan juga ada yang lebih banyak lagi
yaitu Yogyakarta yang telah membutuhkan 30 ton/hari. Dengan banyaknya volume
tersebut, belut ada yang sudah diolah menjadi suatu produk makanan dan ada juga
yang di konsumsi langsung (lauk pauk).
Kandungan Gizi Pada Belut Yang Sangat Tinggi.
Salah satunya penyebab
permintaan belut yang tinggi di berbagai Negara adalah banyak yang mengetahui
bahwa nilai gizi belut sangat tinggi, setiap satu ekor belut kaya akan sumber
energi dan protein yang tentunya sangat berguna untuk tubuh. Kandungan energi
dalam belut sangat tinggi, bahkan mengalahkan kandungan energi pada telur dan
daging sapi, kandungan energi yang terdapat dalam belut sebesar 303 kkal/
100 gr. Sedangkan kandungan nilai energi dari telur dan daging sapi adalah
sekitar 162 kkal/100 gr dan 207 kkal/100gr.
Selain nilai energi dalam belut yang
mengalahkan telur dan daging sapi, belut juga mempunyai keunggulan pada jumlah
nilai protein, yang mencapai nilai 18,4 g/100gr yang tentunya lebih tinggi jika
dibanding telur yang hanya mempunyai jumlah protein sebesar 12,8
gr/100 gr. Selain rasa yang sangat gurih dan lezat, belut mempunyai jumlah
energi dan protein yang sangat tinggi, sehingga pantas jika permintaan akan
daging belut ini sangat tinggi.
Berbagai Macam Olahan
Belut
Selain nilai gizi yang
sangat tinggi pada daging belut, salah
satu penyebab akan tingginya permintaan belut adalah adanya berbagai macam
olahan belut, belut yang mempunyai rasa gurih dan lezat memberikan keunggulan
tersendiri jika dibanding dengan ikan air tawar lainnya.
Bahkan pada saat ini
pengolahan belut yang dahulunya dianggap aneh, yaitu olahan belut menjadi bakso
dan sosis, saat ini sudah menjadi hal biasa yang bisa kita temukan di pasar
atau minimarket.
Selain diolah menjadi
berbagai macam produk, daging belut juga banyak diolah untuk dikonsumsi secara
langsung yang banyak dihidangkan pada warung-warung lesehan dekat dengan rumah
kita, tentunya sajian belut dengan sambal dan nasi hangat yang sangat lezat.
Tidak hanya diolah
menjadi makanan pokok, belut ini juga banyak diolah menjadi makanan ringan
berupa kripik belut, yang sangat populer di kalangan masyarakat. Olahan kripik
belut banyak sekali dijumpai di supermarket dan toko oleh-oleh pinggir jalan.
Sebagai contoh, di Yogyakarta yang
merupakan salah satu kota yang membutuhkan banyak pasokan belut, yaitu sekitar
30 ton perharinya, kebanyak diolah menjadi makanan ringan berupa kripik,
dikarenkan kota ini merupakan salah satu kota wisata yang banyak menjual
berbagai macam oleh-oleh makanan ringan, salah satunya adalah kripik belut yang
sangat banyak diminati pembeli. Harga untuk satu bungkus kripik belut ini
sangat bervariasi, tergantung berat dan ukuran. Untuk ukuran ¼ kg harga Rp.
14.000, ukuran ½ kg Rp. 25.000 dan yang kemasan 1 kg harga Rp. 50.000. Olahan
belut ini terbukti mempunyai harga yang ekonomis.
Itulah beberapa cara
pemasaran belut, jika anda sudah membaca dari awal, tentunya sekarang anda
sudah tidak bingung lagi bagaimana cara memasarkan belut hasil panen. Tunggu
apalagi, segera jalankan bisnis budidaya belut ini, dan semoga sukses untuk
anda.
0 Response to "Cara Pemasaran Belut Hasil Budidaya Yang Mudah"
Posting Komentar