Jamur tiram atau dengan nama latin Pleurotus
ostreatus, yang termasuk dalam kelompok Basidiomycota
terkadang juga disebut Jamur
Kayu. Kenapa disebut Jamur Tiram?, karena bentuk tajuk yang
menyerupai kulit tiram. Jamur tiram sendiri mempunyai bentuk setengah
lingkaran, berwarna putih. Di alam bebeas, jamur tiram putih sering tumbuh dan
ditemukan pada batang kayu yang telah lapuk. Maka dari itu jamur tiram juga
sering disebut jamur kayu.
Di Indonesia sendiri merupakan
negara yang mempunyai iklim tropis, ini sangat cocok untuk pertumbuhan jamur
tiram. Nah bagi anda yang ingin mencoba usaha budidaya jamur tiram, negara kita
Indonesia adalah salah satu tempat yang cocok. Biaya untuk budidaya jamur tiram
ini sesungguhnya sangat murah dan mudah dilakukan, hanya saja bagian tersulit
adalah membuat Baglog, baglog adalah media tanam berbentuk seperti botol yang
terbuat dari plastik berisi serbuk gergaji dan telah dinokulasikan dengan bibit
jamur tiram itu sendiri.
Berikut akan kami bahas bagaimana
cara budidaya jamur tiram putih bagi pemula, yang sangat mudah untuk
dimengerti.
Untuk memulai budidaya jamur tiram
ini, ada dua kegiatan utama yang harus anda lakukan.
Tahap pertama, anda harus membuat
media tanam terlebih dahulu, yaitu dengan menginokulasikan bibit jamur ke media
tanam yang disebut baglog.
Berikut tata
cara membuat baglog
Komposisi pembuatan baglog
Siapkan serbuk gergaji , lalu
lapukkan kurang lebih selama kurang lebh 3-4 minggu. Setelah proses pelapukan
selesai serbuk gergaji diayak lalu dicampur dengan dedak/bekatul sekitar
15-30%, kapur 2%, gips 0,5%, gula 1%. Campur semua bahan ,jangan lupa ditambahkan
air bersih, ukur ph ( PH yang baik berada diangka 5-7 ). Setelah proses
pencampuran selesai, masuk ke proses pengomposan, proses pengomposan dilakukan
didalam drum / tong dengan cara menutup drum
tersebut dengan plasti, lama pengomposan
minimal 1 hari ( semakin lama pengomposan, semakin baik ).
Setelah media cukup waktu lalu dimasukkan kedalam plastik
tahan panas/plastik PP (biasanya ukuran 18×30, 18×35, 20×30, 20x35x0,04) dan
dipadatkan dengan menggunakan botol, alat atau mesin pengepress baglog, semakin
padat media akan semakin bagus.
Setelah itu plastik diikat dengan karet tahan panas lalu
disterilkan dgn suhu minimum 90 derajat selama 5-7 jam.
Setelah media cukup dingin atau bersuhu sekitar 25-30
derajat(pendinginan sekitar 8 jam) lalu dilakukan proses inokulasi/penanaman
bibit.
TIPS
Bagi anda yang tidak mau direpotkan dengan pembuatan baglog, anda dapat membelinya dari pihak lain yang memang spesialis dalam pembuatan baglog. Ini sangat cocok bagi anda pemula yang ingin segera memulai usaha budidaya jamur tiram, karena tinggal membuat kumbung untuk menempatkan baglog yang sudah jadi tadi.
Langkah selanjutnya adalah menyiapkan kumbung, atau tempat penyimpanan dan penumbuhan bibit jamur yang ada di baglog
Kumbung lazimnya berbentuk sebuah rumah non permanen yang terbuat dari bambu, dinding terbuat dari gedek ( anyaman bambu ), pada alasnya kalau bisa jangan diplester, biarkan biarkan kumbung dengan alas tanah, agar air penyiraman jamur bisa meresap, untuk menahan panas, atap kumbung biasa terbuat dari asbes, didalam kumbung tersebut terdapat rak berupa kisi-kisi bertingkat untuk menyimpan baglog. Rak diletakkan berjajar, antara rak satu dengan yang lain dipisahkan oleh lorong agar mempermudah akses saat perawatan di dalam kumbung.
Ukuran ketinggian ruangan antar rak sebaiknya tidak kurang dari 40 cm, rak baglog bisa dibuat antara 2-3 tingkat. Lebar rak sendiri bisa dibuat 40cm, dan panjang setiap ruas rak adalah 1 meter. Pada tiap ruas rak seperti ini bisa menampung sekitar 70-80 baglog. Jumlah rak yang dibuat bisa disesuaikan dengan jumlah baglog yang akan dibudidayakan.
Bagi anda yang tidak mau direpotkan dengan pembuatan baglog, anda dapat membelinya dari pihak lain yang memang spesialis dalam pembuatan baglog. Ini sangat cocok bagi anda pemula yang ingin segera memulai usaha budidaya jamur tiram, karena tinggal membuat kumbung untuk menempatkan baglog yang sudah jadi tadi.
Langkah selanjutnya adalah menyiapkan kumbung, atau tempat penyimpanan dan penumbuhan bibit jamur yang ada di baglog
Kumbung lazimnya berbentuk sebuah rumah non permanen yang terbuat dari bambu, dinding terbuat dari gedek ( anyaman bambu ), pada alasnya kalau bisa jangan diplester, biarkan biarkan kumbung dengan alas tanah, agar air penyiraman jamur bisa meresap, untuk menahan panas, atap kumbung biasa terbuat dari asbes, didalam kumbung tersebut terdapat rak berupa kisi-kisi bertingkat untuk menyimpan baglog. Rak diletakkan berjajar, antara rak satu dengan yang lain dipisahkan oleh lorong agar mempermudah akses saat perawatan di dalam kumbung.
Ukuran ketinggian ruangan antar rak sebaiknya tidak kurang dari 40 cm, rak baglog bisa dibuat antara 2-3 tingkat. Lebar rak sendiri bisa dibuat 40cm, dan panjang setiap ruas rak adalah 1 meter. Pada tiap ruas rak seperti ini bisa menampung sekitar 70-80 baglog. Jumlah rak yang dibuat bisa disesuaikan dengan jumlah baglog yang akan dibudidayakan.
Rak Penyimpanan Baglog |
Sebelum semua baglog yang sudah siap
dimasukkan dalam kumbung, alangkah baiknya jika anad melakukan persiapan
terlebih dahulu agar nantinya jamur bisa tumbuh dengan baik dan optimal.
Berikut langkahnya :
-Bersihkan kumbung dan rak untuk
penyimpanan baglog dari kotoran
-Setelah dibersihkan, lakukan
pengapuran dan penyemprotan dengan fungisida di bagian dalam kumbung, ini
bertujuan untuk sterilisasi kumbung dan rak. Sebaiknya diamkan kumbung yang
telah disemprot fungisida selama kurang lebih 2 hari.
-Setelah 2 hari atau lebih, bau obat
semprot akan hilang, lalu masukkan baglog yang sudah disiapkan tadi. Seluruh
permukaan baglog sudah tertutupi serabut putih.
CARA MERAWAT BAGLOG JAMUR TIRAM
Ada duacara dalam menyusun baglog dalam rak, yakni diletakkan secara vertikal atau
tegak dengan posisi lubang baglog menghadap ke atas. Lalu penyusunan cara
horizontal, dimana lubang baglog menghadap ke samping.
Pada kedua cara ini memiliki
kelebihan masing-masing. Baglog yang disusun secara horizontal akan lebih aman
jika terjadi penyiraman, karena air tidak akan masuk berlebih ke dalam baglog
yang bisa menyebabkan pembusukan. Namun cara penyusunan horizontal lebih menyita
ruang.
Penataan Baglog Secara Horizontal |
Tahap-tahap dalam perawatan dan
penyusunan baglog :
- Sebelum baglog disusun pada rak, pertama buka terlebih dahulu cincin dan kertas yang menutupi baglog. Lalu diamkan selama dua hari, jika lantai terbuat dari tanah, lakukan penyiraman pada tanah, untuk menambah kelembaban.
- Setelah itu , potong ujung baglog untuk tempat tumbuhnya jamur. Biarkan selama 3 hari, jangan disimar air, cukup lantainya saja yang disiram.
- Setelah 3 hari, maka lakukan penyiraman dengan sprayer. Dianjurkan penyiraman ini bentuk air seperti kabut bukan berbentuk semprotan tetesan air, semakin tipis kabut, semakin baik. Frekuensi penyiraman baglog antara 2-3 kali sehari, tergantung suhu dalam kumbung
PANEN BUDIDAYA JAMUR TIRAM
Ini adalah saat yang paling ditunggu
para pembudidaya jamur, yaitu saat panen tiba. Waktu panen bisa dilihat ketika
baglog sudah dututupi sempurna oleh miselium, biasanya miselium memenuhi baglog
dalam usia 1-2 minggu setelah tutup baglog dibuka. Baglog jamur bisa dipanen sekitar 5-8 kali bila
perawatan dan pertumbuhannya baik. Baglog yang memiliki bobot sekitar 1 kg akan
menghasilkan jamur sebanyak 0,7-0,8 kg. Setelah masa panen baglog habis, baglog
bisa dibuang atau dijadikan kompos.
Demikian adalah Cara Budidaya Jamur Tiram Bagi Pemula
Wahh artikelnya bagus dan bermanfaat banget nih
BalasHapusKunjungi juga www.smartkiosku.com atau www.serbamultimedia.com
Halo Bossku ^^
BalasHapusSegera Daftarkan ID di ibu21,com
Menyediakan 8 Permainan Hanya Dengan 1 ID
Serta Tersedia Promo Menarik
Bonus Turn Over Terbesar
Bonus Refferal Seumur Hidup
Minimal Deposit Hanya 25Rb
BBM : csibuqq
WA : +855 88 780 6060
Di Tunggu Kehadirannya Bossku ^^