Budidaya Kroto Agar Menghasilkan Panen Melimpah



Selamat datang mitra Usaha Budidaya Ternak, pada postingan pertama kali ini, kami akan membahas dan mengupas tentang usaha budidaya kroto, meliputi bagaimana cara menjalankan bisnis usaha kroto yang baik dan benar agar dapat menghasilkan kroto yang melimpah pada saat panen.
Meskipun hanya budidaya kroto, namun usaha yang satu ini bisa memberikan hasil yang menjanjikan untuk anda, karena perawatannya yang mudah, tidak membutuhkan banyak biaya untuk perawatan sehari-hari, serta tidak membutuhkan tempat yang terlalu besar, cukup dengan ditempatkan pada belakang rumah atau samping rumah.

Jika anda sedang mencari referensi ataupun cara budidaya kroto, berikut adalah tahapan-tahapan budidaya kroto :
 Tahapan dan Cara Budidaya Kroto
Pertama yang harus anda perhatikan dari budidaya kroto ini adalah tentang seluk beluk karakter binatang kecil penghasil kroto yaitu semut rangrang. Dalam kehidupan semut rangrang penghasil kroto ini terdapat beberapa golongan yaitu:

1. Ratu semut : Sebuah koloni semut akan dipimpin oleh seekor ratu semut, ratu semut ini akan bertugas sebagai pemimpin koloni semut rangrang dan juga penghasil kroto. Bentuk dan wujud dari ratu semut ini seperti semut rangrang biasa namun memiliki sayap ,mirip seperti lebah tapi lebih kecil.
Ratu Semut dan Koloni

2. Semut jantan: Dalam sebuah koloni semut juga terdapat semut jantan, berwarna agak kehitaman dan mempunyai ukuran lebih kecil daripada ratu semut, semut jantan ini mempunyai siklus hidup yang singkat, dan mempunyai tugas untuk membuahi ratu semut agar menghasilkan telur ( kroto )

3. Semut pekerja : semut pekerja merupakan semut betina yang tidak bisa menghasilkan telur ( mandul )yang bertugas untuk menjaga telur-telur/kroto yang dihasilkan oleh ratu semut hingga menetas

4. Semut prajurit: Semut prajurit ini bertugas untuk mencari makan serta melindungi sarang dari ancaman yang membahayakan koloni.



Seperti itulah anggota koloni dari semut rangrang yang sempurna, dalam budidaya kroto, hal utama agar siklus hidup semut rangrang tetap bertahan, maka perlu diperhatikan kestabilan koloni semut rangrang itu sendiri.

Para peternak kroto yang sudah lama bergelut dibidang ini pasti mempunyai trik agar koloni semut rangrang tetap ada, meskipun setelah dipanen. Yaitu dengan cara tidak memanen semua telur atau kroto, agar bisa menetas dan menghasilkan semut rangrang baru dalam koloni.
 


Setelah mengetahui seluk beluk semut rangrang itu sendiri, tahap berikutnya adalah pembuatan sarang untuk si semut. Kali ini media yang digunakan untuk membuat sarang adalah toples, kenapa toples? Karena toples mempunyai kelebihan tersendiri, yaitu selain mudah didapat, juga lebih ekonomis dan praktis, meskipun beberapa peternak juga ada yang membuat sarang dengan pipa paralon atau potongan bambu. Namun kami disini menganjurkan anda untuk menggunakan toples yang mudah didapatkan. 

Ada 4 tahapan dalam budidaya kroto pada proses pembuatan sarang :

Pertama
Tahap pertama adalah membuat sarang dengan media toples agar koloni semut rangrang mau bertelur dalam media toples ini. Caranya adalah dengan cara melubangi toples pada bagian bawah, dengan diameter sekitar 5-7 meter lalu setelah itu tutup lubang itu dengan lakban.

Kedua
Setelah sarang dari toples terbuat seperti pada tahap pertama, lalu masukkan semut rangrang yang anda dapatkan melalui alam bebas kedalam toples, usahakan semut yang anda masukkan ke dalam sarang adalah satu koloni lengkap seperti yang kami jelaskan pada penjelasan diatas, agar dapat menghasilkan telur/kroto.

Ketiga.
Berikutnya adalah menyiapkan nampan datar untuk penempatan sarang/toples yang berisi semut rangrang. Isi nampan tersebut dengan air, ketinggian air sekitar setengah tingi dari nampan. Setelah itu taruhlah batu-bata di tengah nampan yang berisi air, tujuannya agar semut tidak kabur.

Keempat
Setelah itu letakkan toples yang berisi bibit sarang semut rangrang ke atas batu bata yang telah diletakkan di atas nampan dengan posisi terbalik, yaitu dengan cara meletakkan toples yang berlubang menempel ke batu bata. Setelah posisi benar-benar tegak, lalu lepaskan lakban penutup toples agar semut bisa bebas keluar untuk mencari makan.
Jika anda mendapatkan bibit semut rangrang dari para peternak kroto, akan lebih praktis, sebab bibit yang anda beli sudah siap untuk diternakkan, yaitu sudah terdapat dalam media toples, jadi anda tinggal meletakkannya di rak. Namun dengan cara pembibitan sendiri, tentunya akan menambah pengetahuan anda sendiri.
Sarang Semut Rangrang

Cara memberi pakan budidaya kroto

Langkah berikutnya adalah pemberian pakan untuk si semut rangrang. Makanan semut rangrang biasanya berupa serangga mati, seperti kecoa, ulat, jangkrik. Disamping pemberian makanan utama seperti yang sudah disebutkan, semut rangrang juga membutuhkan nutrisi agar cepat menghasilkan kroto, nutrisinya berupa air gula. Letakkan air gula dalam potongan gelas air mineral, lalu letakkan pada rak dekat sarang, agar si semut mudah untuk menjangkaunya.
Jika budidaya kroto yang anda lakukan sudah benar dan sesuai dengan penjelasan diatas, pasokan makanan untuk semut rangrang juga terjaga, serta tidak banyak semut yang kabur,bisa dipastikan dalam kurun waktu 2-3 bulan kroto sudah bisa dipanen.
Satu toples kecil koloni semut rangrang biasanya dapat menghasilkan kroto sebanyak satu ons, lalu anda tinggal mengalikan berapa jumlah toples yang anda punya lalu kalikan dengan harga satu onsnya.
Demikian adalah penjelasan tentang cara budidaya kroto. Terimakasih telah berkunjung, silakan baca artikel kami yang lainnya.


0 Response to "Budidaya Kroto Agar Menghasilkan Panen Melimpah"

Posting Komentar