Cara Pemasaran Belut Hasil Budidaya Yang Mudah



Cara Pemasaran Belut Hasil Budidaya Yang Mudah - Seiring berjalannya waktu, belut yang merupakan salah satu jenis ikan air tawar ini semakin populer dan banyak diminati oleh masyarakat, dikarenakan rasanya yang lezat dan kaya akan zat gizi. Banyaknya akan permintaan belut di pasaran, membuat stok di Negara kita ini sering kekurangan, padahal di Indonesia ini sudah banyak para pembudidaya belut, namun ternyata masih belum bisa mencukupi permintaan pasar yang sangat besar.


Dengan adanya permasalahan diatas, jika Anda sedang mencari peluang untuk berwirausaha, apakah anda akan tinggal diam?
Tentunya tidak kan?, pastinya kita akan melihat peluang tersebut untuk meraup pundi-pundi rupiah dengan cara menjadi seorang pembudidaya belut. Untuk membudidayakan belut pun tidaklah susah, belut ini minim perawatan dan mempunyai daya tahan hidup yangs sangat tinggi. 

Pada pertemuan sebelumya, sudah saya bahas secara rinci tentang bagaimana untuk budidaya belut secara tepat dan menghasilkan, yang bisa anda simak kembali di “Kiat Sukses Budidaya Belut Untuk SemuaKalangan”. Dengan modal yang simpel dan tidak terlalu membutuhkan banyak biaya, budidaya belut ini mempunyai hasil yang sangat menjanjikan, tergantung dari jumlah belut dan besarnya kolam yang anda buat. Jika anda mempunyai bibit belut yang cukup banyak dan mempunyai kolam yang mumpuni, maka semakin banyak pula hasil yang bisa anda dapatkan.

Pasti anda akan berfikir, jika sudah membudidayakan belut, bagaimana nantinya untuk memasarkan hasil panen belut tersebut, siapakah yang mau membeli belut kita?, dan beragam pertanyaan tentang bagaimana pemasaran belut yang muncul di benak pikiran anda para pembudidaya belut. Jangan khawatir dan bingung untuk menjual hasil panen belut anda, karena belut sangat diminati di pasaran, dan belut ini tergolong sangat mudah dalam pemasaran. Anda dapat memasarkan atau menjual hasil panen belut ini ke para tengkulak, atau bisa langsung dijual kepada para pedagang kecil untuk partai kecil.

Berdasarkan referensi yang saya dapatkan, di Kota Jakarta saja konsumsi belut mencapai sekitar 20 ton perhari, dan di Kota Yogyakarta sendiri lebih besar lagi kebutuhan akan konsumsi belutnya, yaitu sekitar 30 ton per harinya, itu baru kebutuhan untuk industri pengolahan belut, belum lagi kebutuhan untuk konsumsi rumah tangga atau masyarakat biasa. Anda bisa membayangkan, besarnya kebutuhan akan konsumsi belut di dua kota tersebut. Sama halnya dengan kota-kota besar di Negara kita, dalam satu harinya paling tidak kebutuhan akan belut minimal 5 ton perhari.

Maka dari itu dengan adanya kebutuhan akan konsumsi belut yang sangat tinggi tersebut, anda tidak usah khawatir akan bagaimana pemasaran hasil panen budidaya belut nantinya. Intinya, pemasaran belut di Negara kita tercinta ini tergolong sangat mudah. 

Berikut adalah beberapa hal yang mempengaruhi semakin melonjaknya permintaan belut:

Pasar Ekspor Belut dari Indonesia

Selain permintaan dalam negeri sendiri, banyaknya permintaan belut dari luar juga yang terkadang kita sering tidak dapat memenuhi permintaan. Indonesia merupakan penghasil belut terbanyak baik yang dihasilkan dari budidaya maupun dari penangkapan di alam. Tujuan ekspot belut dari Indonesia adalah China, Hongkong, Jepang, Singapura, Taiwan, Korea dan Thailand.
Berdasarkan data yang saya dapatkan, di tahun 2008 sendiri ekspor belut keluar negeri tercatat sebanyak 2.676 ton belut, dengan patokan jumlah ekspor dari tahun 2008 tersebut, bisa disimpulkan kemungkinan pada saat ini negara kita bisa mengekspor dengan jumlah 2 kali lipatnya. Sedangkan negara China merupakan tujuan ekspor terbanyak.

Jika diatas adalah peluang belut yang di ekspor sekarang saya akan mengungkap data pemasaran belut di dalam Negeri, di Indonesia sendiri juga sudah tersedia berbagai olahan belut, dan hal ini tentunya juga mempengaruhi permintaan stok belut yang harus mencukupi di Indonesia. Data ini adalah seperti Kota Jakarta yang telah membutuhkan 20 ton per hari dan juga ada yang lebih banyak lagi yaitu Yogyakarta yang telah membutuhkan 30 ton/hari. Dengan banyaknya volume tersebut, belut ada yang sudah diolah menjadi suatu produk makanan dan ada juga yang di konsumsi langsung (lauk pauk).

Kandungan Gizi Pada Belut Yang Sangat Tinggi

Salah satunya penyebab permintaan belut yang tinggi di berbagai Negara adalah banyak yang mengetahui bahwa nilai gizi belut sangat tinggi, setiap satu ekor belut kaya akan sumber energi dan protein yang tentunya sangat berguna untuk tubuh. Kandungan energi dalam belut sangat tinggi, bahkan mengalahkan kandungan energi pada telur dan daging sapi, kandungan energi yang terdapat dalam belut sebesar 303 kkal/ 100 gr. Sedangkan kandungan nilai energi dari telur dan daging sapi adalah sekitar 162 kkal/100 gr dan 207 kkal/100gr. 

Selain nilai energi dalam belut yang mengalahkan telur dan daging sapi, belut juga mempunyai keunggulan pada jumlah nilai protein, yang mencapai nilai 18,4 g/100gr yang tentunya lebih tinggi jika dibanding telur yang hanya mempunyai jumlah protein sebesar 12,8 gr/100 gr. Selain rasa yang sangat gurih dan lezat, belut mempunyai jumlah energi dan protein yang sangat tinggi, sehingga pantas jika permintaan akan daging belut ini sangat tinggi.


Berbagai Macam Olahan Belut

Selain nilai gizi yang sangat  tinggi pada daging belut, salah satu penyebab akan tingginya permintaan belut adalah adanya berbagai macam olahan belut, belut yang mempunyai rasa gurih dan lezat memberikan keunggulan tersendiri jika dibanding dengan ikan air tawar lainnya.
Bahkan pada saat ini pengolahan belut yang dahulunya dianggap aneh, yaitu olahan belut menjadi bakso dan sosis, saat ini sudah menjadi hal biasa yang bisa kita temukan di pasar atau minimarket.
Selain diolah menjadi berbagai macam produk, daging belut juga banyak diolah untuk dikonsumsi secara langsung yang banyak dihidangkan pada warung-warung lesehan dekat dengan rumah kita, tentunya sajian belut dengan sambal dan nasi hangat yang sangat lezat.


Tidak hanya diolah menjadi makanan pokok, belut ini juga banyak diolah menjadi makanan ringan berupa kripik belut, yang sangat populer di kalangan masyarakat. Olahan kripik belut banyak sekali dijumpai di supermarket dan toko oleh-oleh pinggir jalan.


Sebagai contoh, di Yogyakarta yang merupakan salah satu kota yang membutuhkan banyak pasokan belut, yaitu sekitar 30 ton perharinya, kebanyak diolah menjadi makanan ringan berupa kripik, dikarenkan kota ini merupakan salah satu kota wisata yang banyak menjual berbagai macam oleh-oleh makanan ringan, salah satunya adalah kripik belut yang sangat banyak diminati pembeli. Harga untuk satu bungkus kripik belut ini sangat bervariasi, tergantung berat dan ukuran. Untuk ukuran ¼ kg harga Rp. 14.000, ukuran ½ kg Rp. 25.000 dan yang kemasan 1 kg harga Rp. 50.000. Olahan belut ini terbukti mempunyai harga yang ekonomis. 

Itulah beberapa cara pemasaran belut, jika anda sudah membaca dari awal, tentunya sekarang anda sudah tidak bingung lagi bagaimana cara memasarkan belut hasil panen. Tunggu apalagi, segera jalankan bisnis budidaya belut ini, dan semoga sukses untuk anda.

0 Response to "Cara Pemasaran Belut Hasil Budidaya Yang Mudah"

Posting Komentar